Jumat, 29 April 2011

Sejarah Bangsa Melayu dan Teori Atlantis

Menurut Teori Antropologi, Bangsa Melayu berasal dari percampuran dua bangsa, yaituProto Melayu dan Deutero Melayu. Proto Melayu adalah ras Mongoloid, diperkirakan bermigrasi ke Nusantara sekitar 2500-1500 SM, kemungkinan mereka berasal dari daerah : Provinsi Yunnan di selatan Cina, New Guinea atau Kepulauan Taiwan.

Sementara Bangsa Deutero Melayu berasal dari dataran Asia Tengah dan Selatan, yang datang ke Nusantara pada sekitar tahun 300 SM. Diperkirakan kedatangan Deutero Melayumembawa pengaruh budaya India yang kuat dalam sejarah Nusantara dan Asia Tenggara.


Proto Melayu dan Sundaland

Sebagaimana kita pahami bersama, setelah terjadi Peristiwa Bencana Nabi Nuh pada sekitar tahun 11.000 SM (13.000 tahun yang lalu), semua peradaban di bumi hancur dan yang tinggal hanya Keluarga Nabi Nuh beserta pengikutnya.

Sekelompok pengikut Nabi Nuh yang selamat, kemudian membangun peradaban di kawasanSundaland. Di kemudian hari, di sekitar Sundaland menjadi sebuah Pusat Peradaban, yang dikenal sebagai Peradaban Atlantis.

Pada sekitar tahun 9.600 SM, menurut catatan Plato, Peradaban Atlantis ini hancur dilanda banjir. Penduduk Atlantis berpencar ke seluruh penjuru bumi. Mereka kemudian menjadileluhur bangsa-bangsa di Asia Timur, seperti ras Mongoloid dan Altai (Sumber :Menyoal Asal-usul Identitas Bangsa Melayu).

Setelah situasi di Nusantara dirasakan cukup tenang, ada sekelompok kecil dari bangsa Atlantis, yang mulai “pulang kampung”. Dan pada puncaknya, mereka datang dalam jumlah besar, pada sekitar tahun 2.500 SM – 1.500 SM. Mereka ini kemudian dikenal sebagai bangsa Proto Melayu.

Teori Out of Sundaland

Keberadaan Peradaban di Sundaland, dikemukakan Profesor Aryso Santos dari Brasil, melalui bukunya Atlantis, The Lost Continent Finally Found, The Definitive Localization of Plato’s Lost Civilization (2005). Di dalam bukunya itu, Profesor Santos menyatakan,Sundaland adalah benua Atlantis, yang disebut-sebut Plato di dalam tulisannya Timeus dan Critias.

Sebelumnya pada tahun 1998, Oppenheimer menerbitkan buku berjudul,”Eden in the East : The Drowned Continent of Southeast Asia”. Secara singkat, buku ini mengajukan tesis bahwa Sundaland pernah menjadi suatu kawasan berbudaya tinggi, tetapi kemudian tenggelam, dan para penghuninya mengungsi ke mana-mana (out of Sundaland), yang pada akhirnya menurunkan ras-ras baru di bumi.

Hipotesis ini ia bangun berdasarkan penelitian atas geologi, arkeologi, genetika, linguistk, dan folklore atau mitologi. Berdasarkan geologi, Oppenheimer mencatat bahwa telah terjadi kenaikan permukaan laut dengan menyurutnya Zaman Es terakhir. Laut naik setinggi 500 kaki pada periode 14.000-7.000 tahun yang lalu dan telah menenggelamkan Sundaland. Arkeologi membuktikan bahwa Sundaland mempunyai kebudayaan yang tinggi sebelum banjir terjadi. Kenaikan permukaan laut ini telah menyebabkan manusia penghuni Sundaland menyebar ke mana-mana mencari daerah yang tinggi.

Dukungan bagi hipotesis Oppenheimer (1998), datang dari sekelompok penelitiarkeogenetika yang sebagian merupakan rekan sejawat Oppenheimer. Kelompok peneliti dari University of Oxford dan University of Leeds ini mengumumkan hasil peneltiannya, melalui jurnal berjudul “Molecular Biology and Evolution” edisi Maret dan Mei 2008, yakni pada makalah berjudul“Climate Change and Postglacial Human Dispersals in Southeast Asia” (Soares et al., 2008) dan “New DNA Evidence Overturns Population Migration Theory in Island Southeast Asia” (Richards et al., 2008).

Richards et al. (2008) berdasarkan penelitian DNA menantang teori konvensional saat ini bahwa penduduk Asia Tenggara (Filipina, Indonesia, dan Malaysia) datang dari Taiwan 4000 (Neolithikum) tahun yang lalu. Tim peneliti menunjukkan justru yang terjadi adalah sebaliknya, bahwa penduduk Taiwan berasal dari penduduk Sundaland, yang bermigrasi akibat Banjir Besar di Sundaland.

Ciri garis-garis DNA menunjukkan penyebaran populasi pada saat yang bersamaan dengan naiknya permukaan laut di wilayah ini, dan juga menunjukkan migrasi ke Taiwan, ke timur (New Guinea dan Pasifik), dan ke barat (daratan utama Asia Tenggara), terjadi dalam masa sekitar 10.000 tahun yang lalu.

Sementara itu Soares et al. (2008) menunjukkan bahwa haplogroup E (Note : mungkin yang dimaksud haplogroup O), yang merupakan komponen penting dalam keanekaragaman mtDNA (DNA mitokondria), secara dramatik tiba-tiba menyebar ke seluruh pulau-pulau Asia Tenggara pada periode sekitar awal Holosen, pada saat yang bersamaan dengan tenggelamnya Sundaland menjadi laut-lautJawa, Malaka, dan sekitarnya.

Lalu komponen ini mencapai Taiwan dan Oseania, pada sekitar 8.000 tahun yang lalu. Ini membuktikan bahwa global warming dan sea-level rises pada ujung Zaman Es 14.000–7.000 tahun yang lalu, sebagai penggerak utama human diversity di wilayah ini (Sumber : mail-archive).

Peta Sebaran Gen di Asia Tenggara, diambil dari L. Jin et. al

Migrasi Deutero Melayu menurut Naskah Wangsakerta

Setelah selama ribuan tahun Bangsa Proto Melayu mendiami Nusantara. Pada sekitar tahun300 SM, datang bangsa pendatang, yang dikemudian hari dikenal dengan nama Deutero Melayu.

Teori Migrasi Deutero Melayu, ternyata bukan berasal dari Sejarawan Barat (Belanda), sepertiNJ. Krom, Eugene Dubois, JG. de Casparis dan sebagainya, melainkan berasal dari seorang sejarawan Nusantara, yang bernama Pangeran Wangsakerta, beliau diperkirakan hidup pada pertengahan abad ke-17M.

Melalui Naskah Wangsakerta, beliau menuturkan Silsilah Aki Tirem (Sesepuh masyarakatSalakanagara, pada abad 1 Masehi), sebagai berikut :

Aki Tirem putera Ki Srengga putera Nyai Sariti Warawiri puteri Sang Aki Bajulpakel putera Aki Dungkul putera Ki Pawang Sawer putera Datuk Pawang Marga putera Ki Bagang putera Datuk Waling putera Datuk Banda putera Nesan

Selanjutnya ia menulis, leluhur Aki Tirem bernama Aki Bajulpakel berdiam di Swarnabumi (Sumatera) bagian Selatan, kemudian Datuk Pawang Marga berdiam di Swarnabumi bagian Utara dan Datuk Banda berdiam di Langkasungka India.

Dari penyelusuran Genealogy di atas, nampak jelas bahwa jalur migrasi bangsaDeutero Melayu, adalah bermula dari tanah India, lalu memasuki Nusantara melalui Swarnabumi (Sumatera) dan kemudian menuju ke pulau Jawa(Sumber : Teori Antropologi “Migrasi Deutero Melayu”, ditemukan Panembahan Tohpati, Sejarawan Nusantara abad ke-17M).

Keragaman leluhur penduduk Nusantara, semakin diperkaya dengan kehadiran keturunan Nabi Ibrahim, dari Dinasti Pallawa yang dikenal sebagai Dewawarman I (Sumber : (Connection) Majapahit, Pallawa dan Nabi Ibrahim ?). Di kemudian hari Dewawarman I menjadi penguasa di Salakanagara, dan menikah dengan anak Aki Tirem, yang bernama Pohaci Larasati.

http://sejarah.kompasiana.com/2011/03/10/sejarah-bangsa-melayu-dan-teori-atlantis/

4 komentar:

  1. wah rumit juga sejarahnya^^ salam kenal dari myebookyourebook...

    BalasHapus
  2. saya sebenernya keliru timeline..zaman Nuh AS(kaum atlantis)->banjir->pupus tamadun canggih Atlantis...atau sebaliknya?

    BalasHapus
  3. Kebanyakan orang percaya bahawa orang Melayu berasal dari Yunnan di Negeri China. Pendapat ini tidak tepat kerana terdapat orang Melayu yang berhijrah ke Negeri China, Vietnam, Kampuchea, Laos, Tibet dan Utara India. Penghijrahan ini terjadi kerana di wilayah orang Melayu (sekarang Nusantara) kebanyakannya telah tenggelam akibat serangan super tsunami yang diakibatkan oleh letusan Gunung Batara Guru (Toba). Letusan ini menyebabkan air laut naik mendadak dan ditambah lagi dengan cairnya ketulan ais dari kutub utara dan kutub selatan yang menenggelamkan tanah daratan yang begitu luas.

    Wilayah tempat asal usul orang Melayu diberikan berbagai nama, seperti Atlantis, Lemuria, Mu, Kumari Kandam, Sundaland, atau Nusantara. Lebih kurang 70,000 tahun dahulu, orang Melayu sudah membina tamadun besar (sebelum banjir besar) di wilayah ini serta mengajar lain-lain bangsa untuk bertamadun. Mereka membina tamadun-tamadun hebat di Mohenja-Daro dan Harappa di Lembah Indus, Sumeria, Phythia, Mesir Purba, Incas dan Mayan. Tamadun ini tidak diketahui oleh para sarjana Barat dan mereka hanya membuat andaian-andaian tentang pendirinya. Kenapakah Banjaran HiMALAYA di benuakecil India itu dinamakan Himalaya? Hi bermakna "Gunung", Malaya bermakna "Malays" atau "Melayu". Siapakah bangsa Aryan? Mereka adalah golongan bangsawan Melayu yang memerintah di utara benuakecil India. Siapakah bangsa Sumeria, Mesir Purba, Incas dan Mayan?

    Kajian mendalam saya terhadap asal usul sebenar orang Melayu telah saya bukukan dengan jodol: MELAYU ITU ALAM, DUNIA PEMIKIRAN KETUHANAN DAN BUDAYA YANG MEMERINTAH. Di dalam buku ini terdapat berbagai kitab-kitab ilmu pengetahuan dalam berbagai bidang yang telah wujud berpuluh ribu tahun dahulu, iaitu lebih lama daripada wujudnya kitab-kitab Hindu. Apakah agama orang Melayu sebelum Hindu? Siapakah pendiri agama Hindu? Semuanya terjawab di dalam buku saya itu.

    Untuk mendapatkan keterangan lanjut, sila hubungi saya di email: drilyasmy@yahoo.co.uk atau handphone: 012-9516012. DR. ILYAS HARUN

    BalasHapus
  4. Pernah dengar "Malaiyana Mulayanam"? Ia adalah "Ajaran Malai/Malayu Mula Ajaran" atau 'The Root of All Knowledge yang mengandungi 173 buah kitab yang diwujudkan oleh Mahasiddha Svayana lebih kurang 790,000 tahun dahulu di Tanah Sunda, atau Kumari Kandam, atau Lemuria (sekarang bernama Nusantara). Di zaman dahulu, Bangsa/Orang Malai/Malayu bersatu. Lama kelamaan mereka berpecah menjadi suku, seperti Jawa, Sunda, Bugis, Batak, Minang, Aceh, Melayu Deli, Iban, Kadazandusun, Banjar, dsb. Kemudian, mereka berpecah lagi bila datang agama Hindu, Buddha, Islam dan Kristian. Selepas itu, mereka berpecah lagi bila datang Barat yang memperkenalkan negara, seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Sri Lanka, Myanmar, Thailand, Vietnam, Laos, Kampuchea, Hong Kong dan Taiwan. Malai/Malayu pun hilang identitinya dan mengambil identiti orang lain. Salah satu kitab "Malaiyana Mulayanam" bernama, "Malaiyavahasarahsarahsiyahannamvahasapulatsyaviramaningrattanam" (memang panjang namanya). Why the world's highest mountain range is called Himalaya? Apakah makna "Hi" dan "Malaya"? Ia adalah gunung Orang Malai/Malayu. Begitulah hebatnya leluhur kita. Baliklah ke pangkal jalan dan kembalikan identiti kita seperti di jaman leluhur kita dahulu kala. Baca blogs saya: drilyasharunmalaysia.blogspot.com

    BalasHapus

Kupas Tuntas Hubungan Peradaban Kuno Atlantis, Legenda Lemuria dengan Indonesia