Kamis, 06 Desember 2012

MISTERI: GOLDEN GATE OF ISRAEL, DIMANAKAH LETAK JERUSALEM TIMUR ITU SEBENARNYA



Apabila selama ini kita sudah banyak membahas tentang misteri negeri Sunda Nusantara dari sudut pandang Islam, maka kali ini saya mengunduh sejarah tentang misteri jatidiri bangsa ini dari sudut pandang Kristen. Sekali lagi tulisan ini sebagai penyeimbang informasi semata dan bukan bermaksud SARA untuk dipertentangkan / diperdebatkan. File ini berisi 2 tulisan tentang misteri sejarah GOLDEN GATE yang dimaksud Al-Kitab.
Tulisan ini saya unduh dari tulisan Sodari Elisheva dengan judul GOLDEN GATE OF ISRAEL.
Saya (“Elishevah“) pernah mendengar suatu khotbah yang luar biasa mengenai nubuatan bagi Indonesia. Hampir semua yang pengkhotbah itu katakan bukanlah sesuatu yang benar-benar baru bagi saya. Saya telah mendengarnya sebelumnya. Namun apa yang tidak saya ketahui adalah semua fakta historis dan alkitabiah yang akan membuktikan kebenaran dalam nubuatan mengenai Indonesia yang telah saya dengar dari orang-orang yang berbeda.


Pengkhotbah itu berbicara mengenai ke-12 gerbang di Yerusalem yang telah dibangun selama dan sesudah zaman Nehemia. Ke-12 gerbang itu awalnya diberi nama menurut ke-12 suku Israel, ke-12 putra Yakub. Namun sepanjang ratusan tahun, ke-12 gerbang juga dikenal dengan nama-nama yang berbeda sebagaimana yang ditunjukkan dalam gambar roda 12 gerbang di bawah.
“Inilah pintu-pintu keluar kota itu:

di sisi sebelah Utara, .., terdapat tiga pintu gerbang [pada setiap sisi]: Ruben, Yehuda dan Lewi

sebab pintu-pintu gerbang kota itu disebut menurut nama suku-suku Israel –,

Di sisi sebelah Timur .. : Yusuf, Benyamin dan Dan.

Di sisi sebelah Selatan .. : Simeon, Isakhar dan Zebulon.

Di sisi sebelah Barat.. : Gad, Asyer dan Naftali.” Yehezkiel 48:30-34

Dan temboknya besar lagi tinggi dan pintu gerbangnya dua belas buah; dan di atas pintu-pintu gerbang itu ada dua belas malaikat dan di atasnya tertulis nama kedua belas suku Israel. Di sebelah timur terdapat tiga pintu gerbang dan di sebelah utara tiga pintu gerbang dan di sebelah selatan tiga pintu gerbang dan di sebelah barat tiga pintu gerbang. Wahyu 21:12-13
Nama-nama dari gerbang-gerbang itu telah berubah selama ratusan tahun:



Gambar: Roda 12 gerbang Yerusalem

Pengkhotbah itu memproyeksikan suatu peta dunia dari laptopnya ke layar putih. Ada 6 garis yang saling bersilangan di satu titik di dunia … satu kota di Timur Tengah. Yerusalem.

Ada 12 gerbang di Yerusalem dan setiap gerbang menghadap satu bidang area dalam dunia – area-area yang dibatasi dengan keenam garis di bawah ini



12 Mata Angin dimana muka Gerbang Utama

(EMAS) menghadap ke Indonesia

Indonesia terletak di wilayah yang menghadap Gerbang Emas Yerusalem. Ada tiga gerbang di tembok timur: Gerbang Singa, Gerbang Emas dan Gerbang Betania. Gerbang Utama di tembok ini adalah Gerbang Emas yang berhadapan dengan Indonesia.

Gerbang Emas adalah gerbang yang dilalui oleh Yesus ketika memasuki Yerusalem terakhir kali sebelum penyaliban-Nya. Dalam malam yang sama ketika Dia ditawan, Yesus pergi ke Getsemani di Bukit Zaitun, untuk berdoa. Tiga dari murid-murid-Nya pergi bersama Dia. Sementara Yesus sedang berdoa, murid-murid-Nya tertidur.

Pada satu saat di malam itu, segerombolan orang yang dipimpin oleh Yudas datang menawan Yesus. Dan melalui Gerbang Emas yang ini juga, Yesus dibawa kembali ke Yerusalem ke Imam Besar yang kemudian mengirim-Nya ke Gubernur agar Dia dieksekusi.

Dalam Yehezkiel 44, Allah Israel menubuatkan bahwa Gerbang Emas yang baru saja dibangun oleh Nehemia dan Yehezkiel akan ditutup selama-lamanya dan hanya satu Raja yang akan melewati gerbang itu untuk duduk di atas tahta di Yerusalem dan menguasai dunia dari sana.

Umat Yahudi dan Kristen mempercayai nubuatan bahwa Mesias akan melewati gerbang yang ini juga. Bagi kaum Yahudi, itu akan menjadi kedatangan pertama dari Mesias yang selama ini dirindukan sedangkan bagi kaum Kristen, itu adalah kedatangan kedua. Namun kedua kelompok ini yang mengasihi Allah Israel yang sama, kelihatannya sedang menantikan kedatangan orang yang sama. Mesias Yahudi.

“Lalu TUHAN berfirman kepadaku: “Pintu gerbang ini harus tetap tertutup, jangan dibuka dan jangan seorang pun masuk dari situ;… Hanya raja itu, oleh karena ia raja boleh duduk di sana makan santapan di hadapan TUHAN. Raja itu akan masuk melalui balai gerbang dan akan keluar dari situ.” (Yehezkiel 44:2-3)

Pada tahun 636 M orang-orang Arab datang ke Yerusalem dan menguasai tanah itu sampai 1099 M. Mereka sangat menyadari akan nubuatan mengenai kedatangan Mesias Yahudi melalui Gerbang Emas. Dalam ketakutan dan keputus-asaan, mencoba untuk mencegah Mesias yang dinubuatkan itu untuk datang melalui gerbang ini, orang-orang Arab menyegel secara permanen jalan masuk itu dengan batu-batu dan semen. Ketakutan mereka menggenapkan nubuatan Tuhan: bahwa gerbang itu akan ditutup selama-lamanya.

Selama bertahun-tahun orang-orang Arab telah dengan sengaja menguburkan jenazah-jenazah di depan Gerbang Timur ini. Alasan mereka dibangun di atas suatu kesalahpahaman yang malang. Mereka percaya bahwa Mesias Yahudi akan menahan diri dari memasuki Yerusalem melalui rute ini karena mereka percaya bahwa Dia akan terikat oleh hukum-hukum Perjanjian Lama yang tidak memperbolehkan Dia (dan semua bangsa Yahudi) bersentuhan dengan mayat.

Foto di bawah ini menunjukkan Gerbang Emas yang diambil dari Bukit Zaitun.



Jalan masuk Gerbang Emas yang ditutup dan area pekuburan

di depannya untuk mencegah Mesias Yahudi memasuki Yerusalem.

Dalam foto ini, anda bisa melihat gerbang yang ditutup itu dan pekuburan di depan gerbang itu. Orang-orang Arab memilih bagian tanah ini untuk menguburkan jenazah-jenazah mereka dengan berharap bahwa sisa-sisa mayat itu akan menjadi terlalu najis bagi Mesias Yahudi itu untuk dilewati.

Kedatangan kedua Mesias akan melewati gerbang ini. Menurut Matius 24, itu akan merupakan suatu perjalanan kedatangan dari suatu tempat yang jauh di timur. Bukanlah suatu kebetulan bahwa Gerbang Emas menghadap ke timur darimana Mesias harus datang pada kedatangan-Nya yang kedua.

Sebab sama seperti kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat, demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia. Matius 24:27

Begitu banyak nubuatan telah saya dengar mulai dari hamba Tuhan yang tua dan terkenal Morris Cerrulo sampai mereka yang lebih muda seperti Rick Joyner, Benny Hinn, Theresia Age, Petrus Agung dan Lydia. Dikatakan bahwa api Roh Kudus yang membakar dari Adonai Tzeva’ot akan datang melalui “Api dari Negeri Selatan’” dan seperti suatu gelombang tsunami, api itu akan dibawa oleh orang-orang yang dari negeri di arah selatan ini ke negeri di utara sesuai kereta-kereta besi yang telah diberikan kepada setiap orang.

Nubuatan yang lain mengatakan bahwa Indonesia akan menjadi negeri terbesar di Asia Tenggara dengan pemercaya Allah Israel terbanyak. Ini adalah bukti yang lain bahwa negeri inilah yang akan memulai gelombang pertobatan kembali ke negeri-negeri utara terus kembali ke Israel, terus kembali ke Yerusalem, melewati Gerbang Timur.



Melalui negeri inilah (Indonesia) Mesias akan datang kedua kalinya! Keempat kami tertegun. Kami telah mendengar semua ini sebelumnya. Namun mendengar ini sekali lagi dari suatu gereja yang sama sekali berbeda dengan yang biasanya kami kunjungi adalah benar-benar suatu peneguhan yang membuat hati kami meluap-luap bahwa memang benar apa yang telah kami percayai. Perbedaannya adalah tidak seorang pun dari kami telah memahami nubuatan ini dalam suatu pengertian secara lengkap sebagaimana yang telah dinyatakan oleh pengkhotbah ini.

Pengkhotbah itu tidak berhenti di situ. Ia menunjukkan kepada kami satu bukti mengenai rencana Tuhan untuk menggunakan Indonesia. Itu diambil dari Yesaya 46:11.

[Aku] yang memanggil burung buas dari timur, dan orang yang melaksanakan putusan-Ku dari negeri yang jauh. Aku telah mengatakannya, maka Aku hendak melangsungkannya, Aku telah merencanakannya, maka Aku hendak melaksanakannya.

Inilah lambang negara dari negara-negara di Asia tenggara, kliklah di sini. Di belahan timur, salah satu dari kedua negeri dengan seekor ‘burung buas’ sebagai lambang negara mereka adalah Thailand. Namun jika anda mengamati lambang negara ini, ‘burung buas’ itu bukanlah benar-benar seekor ‘burung’. Ia mempunyai sayap dan kaki seekor burung namun tubuh seorang manusia. Negeri lainnya, adalah negeri satu-satunya dengan benar-benar seekor ‘burung buas’ … Itulah Indonesia – lambang negaranya adalah seekor burung Rajawali Emas [GARUDA].



Burung buas dari suatu negeri yang jauh di timur,

yang dipanggil oleh Allah

Sangat mengagumkan untuk melihat bahwa lama sebelum negeri ini terbentuk, ribuan tahun yang lalu, Allah telah membuat suatu rencana… dimana sahabat sebangsa saya dan saya menerima kehormatan untuk menjadi bagian darinya.

Tulisan lain tentang Nubuat keberadaan Jerusalem Timur ditulis oleh Pdt. Petrus Agung Purnomo. Diterbitkan di EastLightning.com dengan seizin Penulis bagi kegerakan dahsyat Tuhan di Indonesia pada akhir zaman ini.

DARI YERUSALEM KE UJUNG BUMI, DARI UJUNG BUMI AKAN KEMBALI KE YERUSALEM

Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumiĆ¢€ Kisah Para Rasul 1:8

Itulah kalimat terakhir yang Yesus katakan sebelum terangkat ke sorga dan perkataan itu ternyata bukan sekedar pengalaman baptisan Roh Kudus, namun ternyata itu suatu Kegerakan Roh yang sangat dahsyat. Bermula dari kamar loteng Yerusalem, maka perjalanan gelombang kegerakan itu dengan getar kekuatan yang hebat menjalar melewati dimensi waktu dan ruang, selama beberapa abad benar-benar melesat ke seluruh penjuru dunia. Gelombang itu menggulung begitu banyak ketidakpercayaan dan dosa dalam hati manusia.

Hari ini sudah 2000 tahun gelombang itu bergulung dan telah mencapai ujung dunia. Itu berarti gelombang itu akan segera bergulung balik dan saat bergulung balik inilah gelombang kegerakan ini akan bergerak dengan kekuatan dan kecepatan yang sangat dahsyat. Dari ujung bumi akan terus kembali ke Yerusalem. Dimana api untuk gelombang itu bergerak, di situ akan membuat gelora cinta kepada Yesus memuncak dengan dahsyat. Hati orang dibalikkan kepada Bapa dan gelombang itu akan menghantar Yesus datang kembali.

GERBANG TIMUR – GOLDEN GATE

Nubuatan Alkitab menyatakan bahwa Yesus saat kembali ke dunia untuk memulai kerajaan 1000 tahun-Nya akan masuk melalui Gerbang Timur atau yang dikenal dengan nama Golden Gate.

“Beginilah firman Tuhan ALLAH: Pintu gerbang pelataran dalam yang menghadap ke sebelah timur haruslah tertutup selama enam hari kerja, tetapi pada hari Sabat supaya dibuka; pada hari bulan baru juga supaya dibuka. Raja itu akan masuk dari luar melalui balai gerbang dan akan berdiri dekat tiang pintu gerbang itu. Sementara itu imam-imam akan mengolah korban bakaran dan korban keselamatan raja itu dan ia akan sujud menyembah di ambang pintu gerbang itu, lalu keluar lagi. Dan pintu gerbang itu tidak boleh ditutup sampai petang hari.” Yehezkiel 46:1,2

Tuhan Yesus juga menyatakan bahwa saat Dia datang kembali akan seperti kilat yang memancar dan melontarkan cahayanya dari TIMUR.

“Sebab sama seperti kilat memancar dari sebelah timur dan melontarkan cahayanya sampai ke barat, demikian pulalah kelak kedatangan Anak Manusia.” Matius 24:27

Pertanyaannya adalah DIMANA DI TIMUR YANG JUGA ADALAH UJUNG BUMI? Kalau kita mengacu pada peta rohani yang dibuat oleh Tom Hess, maka nyata sekali bahwa bagian terujung dari Gerbang Timur atau Golden Gate dimana secara antropologis penduduknya paling tertinggal adalah ujung paling timur Indonesia yaitu Papua. (Lihat GAMBAR dibawah)



Itu berarti kegerakan yang berupa gelombang lawatan yang paling dahsyat sebelum Yesus datang kembali akan dimulai dari Indonesia. Gelombang lawatan itu akan begitu dahsyat bergulung-gulung balik ke Yerusalem dan akhirnya membuka suatu jalan raya bagi Raja di atas segala raja untuk masuk ke Golden Gate. Benarkah Indonesia? Mengapa tidak.

INDONESIA DALAM NUBUATAN

Tahukah saudara bahwa Indonesia ada dalam nubuatan Alkitab?

“Nubuat-nubuat yang dahulu sekarang sudah menjadi kenyataan, hal-hal yang baru hendak Kuberitahukan. Sebelum hal-hal itu muncul, Aku mengabarkannya kepadamu.” Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN dan pujilah Dia dari ujung bumi! Baiklah laut bergemuruh serta segala isinya dan pulau-pulau dengan segala penduduknya. Baiklah padang gurun menyaringkan suara dengan kota-kotanya dan dengan desa-desa yang didiami Kedar! Baiklah bersorak-sorai penduduk Bukit Batu, baiklah mereka berseru-seru dari puncak gunung-gunung! Baiklah mereka memberi penghormatan kepada TUHAN, dan memberitakan pujian yang kepada-Nya di pulau-pulau. TUHAN keluar berperang seperti pahlawan, seperti orang perang Ia membangkitkan semangat-Nya untuk bertempur; Ia bertempik sorak, ya, Ia memekik, terhadap musuh-musuh-Nya Ia membuktikan kepahlawanan-Nya. Aku membisu dari sejak dahulu kala, Aku berdiam diri, Aku menahan hati-Ku; sekarang Aku mau mengerang seperti perempuan yang melahirkan, Aku mau mengah-mengah dan megap-megap. Aku mau membuat tandus gunung-gunung dan bukit-bukit, dan mau membuat layu segala tumbuh-tumbuhannya; Aku mau membuat sungai-sungai menjadi tanah kering dan mau membuat kering telaga-telaga. Aku mau memimpin orang-orang buta di jalan yang tidak mereka kenal, dan mau membawa mereka berjalan di jalan-jalan yang tidak mereka kenal. Aku mau membuat kegelapan yang di depan mereka menjadi terang dan tanah yang berkeluk-keluk menjadi tanah yang rata. Itulah hal-hal yang hendak Kulakukan kepada mereka, yang pasti akan Kulaksanakan.”

Yesaya 42:9-16

Mungkin saudara bertanya mananya yang Indonesia? Ada beberapa indikasi yang sangat kuat, bahwa inilah Indonesia kita:

  1. Berkali-kali ayat-ayat ini bicara tentang pulau-pulau. Tidak ada Negara kepulauan dengan jumlah pulau terbanyak dan jumlah penduduk lebih dari 200 juta seperti Indonesia.
  2. Pulau-pulau itu didiami oleh bani Kedar. Kita mengerti bahwa Kedar adalah anak Ismael. Kita hidup di tengah-tengah mereka bukan? Tidak ada Negara kepulauan dengan jumlah Kedar terbanyak selain kita. Bahkan secara spesifik Alkitab bicara tentang desa-desa dan kita tahu sebagian besar masyarakat kita masih tinggal di pedesaan.
  3. Ujung bumi. Nubuatan ini juga menyebut ujung bumi. Kita sudah membahasnya bahwa ujung bumi yang di Timur adalah Indonesia.


Gabungan dari ketiga unsur tadi cuma menunjuk pada satu titik yaitu Indonesia. Tidakkah kita menyadari betapa besar peran Negara kita sebagai titik awal dari kegerakan dan lawatan Roh Kudus di akhir jaman? Jika lawatan Tuhan bisa terjadi di sini, maka dalam waktu singkat kegerakan itu akan menjalar dengan cepat ke seluruh dunia. Pada masa itulah bangsa ini akan mengalami perubahan dan pembalikan keadaan. Akan ada tarian di jalan-jalan, akan ada pertobatan besar-besaran, hati bangsa ini akan berbalik pada Tuhan secara besar-besaran sehingga tangan Tuhan akan dikedangkan memberkati dan kita akan jadi bangsa yang menjadi berkat bagi bangsa-bangsa lain juga.

NEGARA YANG DINAUNGI MAUT

Beberapa tahun lalu, seorang anak yang saat itu baru berusia 11 tahun dibawa Tuhan selama berhari-hari melihat sorga, neraka dan masa antikris. Salah satu yang Tuhan tunjukkan adalah, beberapa kota dan negara yang langsung di bawah kendali (setan) Lucifer. Tempat-tempat itu adalah: Rusia, India, New York, Hongkong, Singapura, Pilipina dan Papua Nugini. Jika kita melihat itu, maka 3 tempat yang terakhir terasa aneh sekali. Aneh karena ada kota-kota yang kelihatan lebih demonic dan jahat sebenarnya dari ketiga kota tersebut. Namun nyatanya ketiga kota (tempat) itu yang juga justru dikendalikan oleh Lucifer sendiri. Mengapa? Jawabnya sederhana, sebab ketiganya dapat dikatakan menempel pada Indonesia, dan menciptakan sebuah lengkung tudung di atas Indonesia. (Lihat GAMBAR dibawah).



Singapura, Filiipina & Papua Nugini

Tidak perlu menjadi seorang ahli strategi militer untuk mengerti bahwa itu bentuk pengepungan secara roh. Setan jelas bermaksud mengurung Indonesia, sebab rupanya dia juga tahu akan datangnya awal gerakan rohani global dari Indonesia.

Maka ditutupinya kita dengan tudung hitamnya, supaya kegerakan yang kelak terjadi tidak menjalar ke mana-mana. Dan tentu tudung itu akan terus menekan dengan tujuan mematikan api Tuhan atas Indonesia.

Dalam sejarah perjalanan bangsa kita betapa tudung gelap itu telah menimbulkan pengaruh yang begitu mengerikan. Materialistis begitu kental, sehingga demi uang orang rela berbuat apa pun, bahkan dengan pembodohan yang terus berlangsung, betapa banyaknya kekayaan Negara yang digadaikan. Sementara roh izebel juga menjalar dengan kuat. Para penguasa bertindak sangat kejam terhadap rakyat, seperti terhadap Nabot. Juga betapa saratnya kita dengan kekerasan, nyawa seakan tak ada artinya. Orang dengan gampang merenggut nyawa orang lain. Akankah kita biarkan tudung maut ini merusak kita? Akankah kita berdiam saja dan akhirnya api kegerakan itu tidak pernah membesar dan jadi?

Apa yang harus kita buat?

METUSALAH

Tuhan Yesus menyatakan, bahwa kedatangan-Nya kelak seperti jaman Nuh.

“Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.” Matius 24:37

Banyak yang tidak menyadari bahwa jaman Nuh itu puncaknya adalah air bah, dimana bumi ditenggelamkan dengan air bah karena dosanya. Namun sebenarnya hampir 1000 tahun sebelumnya Tuhan sudah peringatkan mereka. Itu terjadi saat Henokh memiliki seorang anak yang kemudian diberi nama Metusalah. Ternyata ini adalah nama profetis. Karena nama Metusalah artinya: saat dia mati air bah akan datang.





Perahu Nuh

Cobalah saudara hitung, maka ajaib sekali tepat di tahun yang sama Metusalah mati, air bah itu benar-benar datang. Namun nama Metusalah juga punya arti yang lain, yaitu” A MAN OF WEAPON” atau “ORANG YANG MEMEGANG SENJATA”. Dan ini benar sekali. Pada masa itu, orang tinggal dalam lingkungan masyarakat dan berkelompok.



Kelompok-kelompok masyarakat ini memiliki satu orang yang memegang lembing, yang bertanggung jawab atas keamanan dan keselamatan warganya. Selama orang ini berjaga-jaga dengan baik, masyarakatnya akan tenang dan terbebas dari ancaman kelompok lain. Namun jika penjaga ini lalai atau meninggal dunia, desa itu biasanya akan diserbu dan dijarah oleh desa lain atau musuh. Kisah tentang Metusalah ini juga berkata bahwa jika tidak ada yang menjadi PENJAGA KOTA atau PENJAGA BANGSA, maka musuh akan menyerbu dengan ganas.

Bukankah pola seperti itu juga amat nampak dalam Kitab Hakim-hakim? Setiap kali Hakimnya meninggal, maka tak lama kemudian bangsa itu akan murtad dan datanglah musuh menindas umat Tuhan. Saat mereka bertobat maka jawaban Tuhan atas pertobatan mereka adalah:

MEMBANGKITKAN LAGI METUSALAH ATAU PENJAGA BANGSA

Bagaimana dengan Indonesia? Di satu sisi rencana-Nya begitu ajaib atas bangsa ini, Api Tuhan ini harus jadi SULUH DALAM GELAP. Namun di sisi lain ancaman setan terlalu nyata dan mengerikan. Mereka terus berupaya menghancurkan bangsa ini. Bangsa ini butuh Metusalah-Metusalah. Bangsa ini butuh PARA PENJAGA DESA, PENJAGA KOTA DAN PENJAGA BANGSA, yakni orang-orang yang dengan selengkap senjata Allah rela berdiri bagi bangsa, mempertahankannya dari serangan si jahat dengan doa-doa dan salurkan belas-kasihan Tuhan bagi sekitar. Bangsa ini butuh PENJAGA BANGSA. Bangsa ini BUTUH SAUDARA.



Maukah saudara bangkit dan berdiri bagi lebih dari 200 juta penduduknya? Maukah saudara mengawal Api kegerakan supaya makin besar? Maukah saudara dengan senjata rohanimu terus berperang sampai tudung maut setan terkoyakkan? Bangsa ini BUTUH SAUDARA. Jika saudara menjawab YA dengan panggilan ini, maka bab berikut ini buat saudara.



Gerakan penemuan jatidiri bangsa “Indonesia” yang dihilangkan oleh sekutu (setan) telah muncul kembali membentuk benang merah nyata dari berbagai bukti ilmu pengetahuan, teknologi, penemuan bukti empirik purbakala, kisah kitab-kitab suci dan nubuat2 (ramalan) -nya bahwa misteri negeri ini mulai terbuka. Bersatulah anak bangsa manusia ahli waris Adam untuk keselamatan dunia dan bukalah wawasan berpikir….kelak terbukti jalan yang sudah disiapkan Tuhan untuk kita bersatu lagi dalam satu akidah dan satu tujuan Ketuhanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kupas Tuntas Hubungan Peradaban Kuno Atlantis, Legenda Lemuria dengan Indonesia