Jakarta - Seorang ilmuwan dari Univeritas Oxford, Inggris, meyakini banjir Nabi Nuh adalah fakta sejarah yang
terjadi di kawasan Indonesia. Kisah banjir Nuh diyakini sebagai pemicu migrasi massal dari benua Sundaland yang
tenggelam.
Profesor Stephen Oppenheimer menulis buku Eden in The East: Benua yang Tenggelam di Asia Tenggara, untuk
mengungkapkan penelitiannya. Pakar genetika ini juga sekaligus mendalami antropologi dan folklore yang mengkaji
dongeng-dongeng dunia.
Menurut dia, satu-satunya dongeng yang menyebar luas di dunia secara merata adalah kisah banjir Nabi Nuh dengan
segala versinya. Umat Islam, Kristen dan Yahudi tentu mendapatkan kisah banjir Nuh dari kitab suci masing-masing.
Namun, bagaimana dengan masyarakat pra Islam, Kristen dan Yahudi? Misalnya saja bangsa Sumeria, Babilonia, India,
Yunani. Mereka pun ternyata punya kisah banjir bandang yang menenggelamkan seluruh daratan.
Buku Eden in The East setebal 814 halaman ini, separuhnya dihabiskan Oppenheimer untuk membedah dongeng-dongeng
ini. Oppenheimer mencatat ada sekitar 500 kisah soal banjir di seluruh dunia. Dari India sampai Amerika, dari
Australia sampai Eropa.
Tokoh utamanya pun berubah-ubah. Agama samawi menyebutnya Nuh, atau Noah. Bangsa Mesopotamia menyebut sang jagoan
adalah Utanapishtim, di Babilonia kuno disebut Athrasis, orang India kuno menyebutnya Manu.
Nama boleh beda, namun inti ceritanya sama. Ada banjir besar yang menenggelamkan daratan, sang tokoh utama
menyelamatkan diri dengan perahu, atau kapal besar. Dia pun tidak lupa membawa hewan-hewan. Kapalnya nanti
mendarat di gunung dan sang tokoh utama bersama keluarga atau pengikutnya melanjutkan kehidupan mereka yang baru.
Oppenheimer pun mengungkapkan, kisah-kisah banjir lebih banyak lagi terdapat di Asia Tenggara. Variasinya sangat
bermacam-macam pada berbagai suku pedalaman di Indonesia, Malaysia, Filipina dan pulau-pulau di Polinesia.
Tingkat keberagaman cerita banjir di kawasan ini pun membuat Oppenheimer berteori, kalau bangsa yang terpaksa
berimigrasi akibat banjir besar, tinggal di Indonesia dan sekitarnya. Semua kisah banjir ini menurut Oppenheimer
adalah bukti kalau banjir besar di penghujung Zaman Es ini adalah benar adanya.
Jika Anda ingin mendalami kisah Indonesia sebagai benua yang tenggelam, buku "Eden in The East.
(fay/nrl)
http://www.detiknews.com/read/2010/10/25/112028/1474019/10/indonesia-dan-banjir-nabi-nuh?nd992203605
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kupas Tuntas Hubungan Peradaban Kuno Atlantis, Legenda Lemuria dengan Indonesia
Labels
asal-usul manusia
(5)
asia
(3)
asia tenggara
(2)
atlantis
(33)
atlantis nusantara
(14)
austronesia
(6)
Bangsa Celt
(1)
Bani JAWI
(1)
benua yang hilang
(12)
Candi
(1)
es ito
(1)
indonesia
(43)
Indonesia Benua yang Hilang
(10)
jawa
(4)
Jawa Barat
(1)
Jawa Tengah
(1)
Kamari Kundam
(1)
kerajaan kandis
(1)
Kitab
(1)
Krakatau
(1)
legend of Atlas
(2)
Legenda
(1)
lemuria
(4)
Majapahit
(1)
manusia pertama
(1)
Mitologi
(2)
mitologi jawa
(2)
Nabi Adam
(3)
negara kelima
(1)
nenek moyang indonesia
(10)
Nenek moyang orang Nias
(1)
nusantara
(15)
nusantara kuno
(22)
paparan sunda
(18)
pergeseran benua
(1)
Pleiades
(2)
Polynesia
(2)
Poseidon
(2)
ras nusantara
(4)
Sumatera
(1)
sunda
(2)
sunda land
(12)
sundaland
(10)
surga dunia
(1)
syurga
(1)
Telisik
(2)
Toba
(1)
Wacana
(4)
zaman es
(2)
kita semua percaya dan tak ada yang menyangkal akan peristiwa tersebut. karena peristiwa tersebut memang benar adanya.
BalasHapusoh ya kawan. ad Yang ULTAH nih. ga ucapin selamat? ;)
Hanya Allah yang tahu...
BalasHapusJika memang benar adanya....
Subhanaallah.... :)