Senin, 15 Februari 2010

Nabi Ibrahim dalam Mitologi Jawa

 

Di dalam Mitologi Jawa diceritakan bahwa salah satu leluhur Bangsa Sunda (Jawa) adalah Batara Brahma atau Sri Maharaja Sunda, yang bermukim di Gunung Mahera.

Selain itu, nama Batara Brahma, juga terdapat di dalam Silsilah Babad Tanah Jawi. Di dalam Silsilah itu, bermula dari Nabi Adam yang berputera Nabi Syits, kemudian Nabi Syits menurunkan Sang Hyang Nur Cahya, yang menurunkan Sang Hyang Nur Rasa. Sang Hyang Nur Rasa kemudian menurunkan Sang Hyang Wenang, yang menurunkan Sang Hyang Tunggal. Dan Sang Hyang Tunggal, kemudian menurunkan Batara Guru, yang menurunkan Batara Brahma.

Berdasarkan pemahaman dari naskah-naskah kuno bangsa Jawa, Batara Brahma merupakan leluhur dari raja-raja di tanah Jawa.




Bani Jawi Keturunan Nabi Ibrahim

Di dalam Kitab 'al-Kamil fi al-Tarikh' tulisan Ibnu Athir, menyatakan bahwa Bani Jawi (yang di dalamnya termasuk Bangsa Sunda, Jawa, Melayu Sumatera, Bugis... dsb), adalah keturunan Nabi Ibrahim.

Bani Jawi sebagai keturunan Nabi Ibrahim, semakin nyata, ketika baru-baru ini, dari penelitian seorang Profesor Universiti Kebangsaaan Malaysia (UKM), diperoleh data bahwa, di dalam darah DNA Melayu, terdapat 27% Variant Mediterranaen (merupakan DNA bangsa-bangsa EURO-Semitik).

Variant Mediterranaen sendiri terdapat juga di dalam DNA keturunan Nabi Ibrahim yang lain, seperti pada bangsa Arab dan Bani Israil.


Sekilas dari beberapa pernyataan di atas, sepertinya terdapat perbedaan yang sangat mendasar. Akan tetapi, setelah melalui penyelusuran yang lebih mendalam, diperoleh fakta, bahwa Brahma yang terdapat di dalam Metologi Jawa indentik dengan Nabi Ibrahim.


Brahma adalah Nabi Ibrahim

Mitos atau Legenda, terkadang merupakan peristiwa sejarah. Akan tetapi, peristiwa tersebut menjadi kabur, ketika kejadiannya di lebih-lebihkan dari kenyataan yang ada.

Mitos Brahma sebagai leluhur bangsa-bangsa di Nusantara, boleh jadi merupakan peristiwa sejarah, yakni mengenai kedatangan Nabi Ibrahim untuk berdakwah, dimana kemudian beliau beristeri Siti Qanturah (Qatura/Keturah), yang kelak akan menjadi leluhur Bani Jawi (Melayu Deutro).

Dan kita telah sama pahami bahwa, Nabi Ibrahim berasal dari bangsa 'Ibriyah, kata 'Ibriyah berasal dari 'ain, ba, ra atau 'abara yang berarti menyeberang. Nama Ibra-him (alif ba ra-ha ya mim), merupakan asal dari nama Brahma (ba ra-ha mim).


Beberapa fakta yang menunjukkan bahwa Brahma yang terdapat di dalam Mitologi Jawa adalah Nabi Ibrahim, di antaranya :

  1. Nabi Ibrahim memiliki isteri bernama Sara, sementara Brahma pasangannya bernama Saraswati.

  2. Nabi Ibrahim hampir mengorbankan anak sulungnya yang bernama Ismail, sementara Brahma terhadap anak sulungnya yang bernama Atharva (Muhammad in Parsi, Hindoo and Buddhist, tulisan A.H. Vidyarthi dan U. Ali)...

  3. Brahma adalah perlambang Monotheisme, yaitu keyakinan kepada Tuhan Yang Esa (Brahman), sementara Nabi Ibrahim adalah Rasul yang mengajarkan ke-ESA-an ALLAH.

    Ajaran Monotheisme di dalam Kitab Veda, antara lain :

    Yajurveda Ch. 32 V. 3 menyatakan bahwa tidak ada rupa bagi Tuhan, Dia tidak pernah dilahirkan, Dia yg berhak disembah

    Yajurveda Ch. 40 V. 8
    menyatakan bahwa Tuhan tidak berbentuk dan dia suci

    Atharvaveda Bk. 20 Hymn 58 V. 3 menyatakan bahwa sungguh Tuhan itu Maha Besar

    Yajurveda Ch. 32 V. 3 menyatakan bahwa tidak ada rupa bagi Tuhan

    Rigveda Bk. 1 Hymn 1 V. 1
    menyebutkan : kami tidak menyembah kecuali Tuhan yg satu

    Rigveda Bk. 6 Hymn 45 V. 6
    menyebutkan “sembahlah Dia saja, Tuhan yang sesungguhnya”

    Dalam Brahama Sutra disebutkan : “Hanya ada satu Tuhan, tidak ada yg kedua. Tuhan tidak berbilang sama sekali”.


    Sumber :
    http://rkhblog.wordpress.com/2007/09/10/hindu-dan-islam-ternyata-sama/

    Ajaran Monotheisme di dalam Veda, pada mulanya berasal dari Brahma (Nabi Ibrahim). Jadi makna awal dari Brahma bukanlah Pencipta, melainkan pembawa ajaran dari yang Maha Pencipta.

  4. Nabi Ibrahim mendirikan Baitullah (Ka'bah) di Bakkah (Makkah), sementara Brahma membangun rumah Tuhan, agar Tuhan di ingat di sana (Muhammad in Parsi, Hindoo and Buddhist, tulisan A.H. Vidyarthi dan U. Ali).

    Bahkan secara rinci, kitab Veda menceritakan tentang bangunan tersebut :

    Tempat kediaman malaikat ini, mempunyai delapan putaran dan sembilan pintu... (Atharva Veda 10:2:31)


    Kitab Veda memberi gambaran sebenarnya tentang Ka'bah yang didirikan Nabi Ibrahim.

    Makna delapan putaran adalah delapan garis alami yang mengitari wilayah Bakkah, diantara perbukitan, yaitu Jabl Khalij, Jabl Kaikan, Jabl Hindi, Jabl Lala, Jabl Kada, Jabl Hadida, Jabl Abi Qabes dan Jabl Umar.

    Sementara sembilan pintu terdiri dari : Bab Ibrahim, Bab al Vida, Bab al Safa, Bab Ali, Bab Abbas, Bab al Nabi, Bab al Salam, Bab al Ziarat dan Bab al Haram.


Monotheisme Ibrahim

Peninggalan Nabi Ibrahim, sebagai Rasul pembawa ajaran Monotheisme, jejaknya masih dapat terlihat pada keyakinan suku Jawa, yang merupakan suku terbesar dari Bani Jawi.

Suku Jawa sudah sejak dahulu, mereka menganut monotheisme, seperti keyakinan adanya Sang Hyang Widhi atau Sangkan Paraning Dumadi.

Selain suku Jawa, pemahaman monotheisme juga terdapat di dalam masyarakat Sunda Kuno. Hal ini bisa kita jumpai pada Keyakinan Sunda Wiwitan. Mereka meyakini adanya 'Allah Yang Maha Kuasa', yang dilambangkan dengan ucapan bahasa 'Nu Ngersakeun' atau disebut juga 'Sang Hyang Keresa'.


Dengan demikian, adalah sangat wajar jika kemudian mayoritas Bani Jawi (khususnya masyarakat Jawa) menerima Islam sebagai keyakinannya. Karena pada hakekatnya, Islam adalah penyempurna dari ajaran Monotheisme (Tauhid) yang di bawa oleh leluhurnya Nabi Ibrahim.
sumber: http://kanzunqalam.blogspot.com/

52 komentar:

  1. Bung , sumber2nya kok dari artikel muslim aja ? pasti cuma self proclaimnya muslim nih

    BalasHapus
  2. Nabi Ibrahim hidup tahun berapa? coba hubungkan umur peradaban jawa (dari nepal,india) dgn nabi Ibrahim.knp org timur tengah sama sekali wajahnya tdak sama dgn wajah org jawa,melayu,bugis,tapi klu dgn org nepal jelas sama,coba aja liat org.mengapa peradaban dari Nabi Ibrahim di timur tengah masih ada,sedangkan di jawa gak tahu sama sekali ttg peradaban Nabi Ibrahim sblm mengenal Islam? mengapa bahasa dan tulisan yg digunakan berbeda sama sekali antara timur tengah dgn bangsa jawa,melayu? ayo gan dijawab,monggo.....

    BalasHapus
  3. kalau anda bisa melihat secara gaib,meraga sukma,cb cek/lihat apakah sama Nabi Ibrahim dgn
    Brahma,jelas org yg berbeda.

    BalasHapus
  4. apakah Nabi Ibrahim mengenalkan nama dewa2 seperti yg ada di Hindu? tidak sama sekali bukan? matur nuwun....

    BalasHapus
  5. Nabi Ibrahim bukan hanya milik orang muslim..Tapi merupakan bapak dari 3 agama besar dunia Islam,Yahudi dan Kristen..jadi saya tidak setuju kalau dikatakan artikel ini hanya proclaim..

    BalasHapus
  6. kok jd nasi campur gni y????

    BalasHapus
  7. Yang lalu biarlah berlalu, ga usah diributkan. Sudah jelas kita semua, species manusia yg sekarang semua keturunan Nabi Adam. Yg penting adalah kedepannya kita jadi org sukses dunia akhirat apa nggak? apa usaha kita untuk mencapai itu.

    BalasHapus
  8. sebetulnya ajaran agama di dunia ini asalnya satu. hawa nafsu manusia dan bisikan2 syaitan lah yang menjadikan mereka bercabang2. nah di akhir jaman ini islam merangkai dan meluruskan ajaran2 terdahulu yang telah di selewengkan.

    BalasHapus
  9. yang jelas semua juga saudara, saudara dari nabi adam. :ngacir

    BalasHapus
  10. nabi / utusan gusti untuk orang jawa bernama josono. bisa anda buktikan di http://www.kaskus.us/showthread.php?t=1096398

    BalasHapus
  11. mungkin aja benar, mungkin aja gak!
    gak peduli keturunan siapa, pi yang pasti gw umat Muhammad SAW

    BalasHapus
  12. Apa ya maksudnya? gak gitu jelas nih, tp ok jg sbg info

    BalasHapus
  13. saya pada suatu ketika berdialog dengan sesepuh ajaran kejawen dari beliau saya mendapat keterangan bahwasanya zabur dan taurat turun di tanah jawa, ajaran taurot dan jabur inilah ajaran yang dianut orang "jawa" sampai sekarang

    BalasHapus
  14. @anonim:
    kenapa wajah orang timur tengah tisak mirip dengan orang bugis, jawa, dsb?
    seperti yang diuraikan penulis, bahwa nabi ibrahim memperistri siti qanturah, yang mana di artikel lainnya disebutkan siti qanturah berasal dari malai. yang bisa memastikan bukan dari tampilan fisik, tetapi dari dna, yang mana sudah dibahas penulis

    mengapa peradaban dari Nabi Ibrahim di timur tengah masih ada,sedangkan di jawa gak tahu sama sekali ttg peradaban Nabi Ibrahim sblm mengenal Islam?
    kan sudah dijelaskan di artikel oleh penulis, jawa sudah lama mengenal monotheisme sebelum islam datang. memang rekaman sejarah dari kebudayaannya berbeda, dikarenakan banyak variabel seperti masuknya hindu, belum ditemukannya temuan arkeologi mengenai hal itu atau bisa karena penurunan yang lama kelamaan menyimpang karena ketidakjelasan atau ketidaklengkapan.

    untuk bahasa:
    seperti yang saya tahu bahasa adalah hasil suatu budaya dalam suatu kurun waktu. sehingga dapat dikatakan perbedaan bahasa yang ada salah satunya dikarenakan perbedaan budaya di timur tengah dan di nusantara

    @zeiput:
    untuk hal seperti ini mohon mengenyampingkan hal2 gaib, karena penulis sendiri menyajikan dengan bukti dan penemuan berdasar sumber-sumber yang tidak gaib.

    untuk masalah dewa, biasanya terjadi kesalahpahaman dalam pengartian pada suatu pangkal, sehingga ada yang menganggap dewa pada ajaran hindu yang kita kenal sebagai perwujudan polytheisme, berbeda dengan ajaran ibrahim yang monotheis.

    apabila ada kesalahan dan kekurangan mohon koreksinya
    terima kasih

    BalasHapus
  15. ini gila ............
    mau mencabut kaum muslimin dari identitas keislaman mereka....hati2 jebakan yahudi....

    BalasHapus
  16. ini gila..........
    mau menjauhkan kaum muslimin indonesia dari identitas keislaman kita..........
    hati2 ini program yahudi.......

    BalasHapus
  17. ajaran monotheisme (tauhid), telah ada sejak masa kehidupan, leluhur umat manusia, nabi Adam AS... Ajaran ini jauh lebih tua dari kepercayaan polytheisme, animisme ataupun atheisme...

    BalasHapus
  18. ketika ajaran tauhid mulai menyimpang, diturunkanlah para nabi untuk meluruskannya... jadi tradisi monotheisme sesungguhnya, telah ada pada setiap bangsa, termasuk bangsa2 di nusantara...

    BalasHapus
  19. itu bisa iya bisa tidak.karena kita tidak hidup di jaman nabi ibrahim atau dewa brahma.ya kalau pun misalnya benar,apa boleh di kata? tapi yg saya bingung adalah nabi ibrahim kan keturunan anwas,sedangkan brahma adalah keturunan anwar,yg keduanya merupakan putranya nabi sis.coba anda lihat silsilah nabi sis

    BalasHapus
  20. Ibrahim diakui membawa pemahaman TAUHID. TAO + WAHID. Bahwa pemahaman TAO berasal dari TU,sekitar 5000 tahun sebelum masehi di Asia Tengah. Kemudian prasejarah Indonesia menjadi kata TUHAN. Jadi Ibrahim memahami TAU itu dari mana ? Silahkan digali lebih jauh.

    BalasHapus
  21. kayaknya Ibrahim memahami dari TAUfik deh..wkwkwkwk

    BalasHapus
  22. hmm ada data dan faktanya gak??

    BalasHapus
  23. Alhamdulillah,,perjalanan "gugling" (hikmah adanya google.com utk mencari "keyword") ternyata bukan suatu "kebetulan" (karena bagi Allah semuanya takdir-Nya bukanlah suatu kebetulan tetapi memang rencana-Nya) atau kesia2an, tapi hidayah Allah berupa taufiq-Nya berupa ilham pada saya, mengantarkan saya pada kebenaran kenabian Muhammad SAW, melalui temuan2an dua orang ulama muslim K.H. Fahmi Basya dan Harun Yahya.

    Allahou AKbar..!!

    Lanjut terus postingannya Brader!

    BalasHapus
  24. jadi tepatnya tahun berapa?
    yg jelas lbh tua dripada musa kan,zaman ramsesII
    apa ya mungkin masih ada sisa peradabanya?
    ad yg bisa ngasih data fakta ga,tentang tahun yang akurat para nabi?soale di alquran kurang spesifik

    BalasHapus
  25. Kok ceritanya kayak dawet yah.
    Mas... Mitologi yang anda ceritakan itu, itu karangan ki ronggo warsito yg notabene lahir di tahun tahun 1728. (Semoga beliau mendapat tempat yang layak di sisi Allah).
    Sebagai rujukan silahkan baca kitab paramayoga.
    Memang semenjak yosodipuro I (kakek ki ronggowarsito). Kerajaan mataram banyak mengadopsi cerita cerita "ARAB" dan nge"Mix" dengan local konten supaya kestabilan politik tetap terjaga antara rakyat "Pro ARAB" dan "Old School Hindunesse".
    Anyway.. Babad tanah jawi juga era sultan Agung kok. :)

    Okey... Mungkin lain kali perlu banyak belajar "Jawi".

    BalasHapus
  26. saufi3848

    semua berasal dari bangsa yang samakan!!!
    tak payah lah berdebat

    BalasHapus
  27. Gusti iku ya mung siji..

    BalasHapus
  28. ada benarnya juga,krn data refrensinya jelas, ada di kitab KEJADIAN 25:1.. bisa jadi kita berasal dr gris Medan(anak Kentura)

    BalasHapus
  29. he..he..yg di harapken para leluhur tu bkn cm berbangga aja..tp di syukuri n berbuat! apa yg sdh kita perbua untk peradaban ini..smuanya kan kmbali ke bumi nusantara ini..krn di sinilah keberadaan surga yg di janjikan oleh om adam..ingt adam pencuri mknya anak2nya pd jd pencuri…kyk kasus century…apa perlu mereka di buang dr surga..kyk bapaknya??..hi..hi..tp bener lho!! surga yg di janjikan oleh mereka para nabi tuhan ada di sini^nusantara^kberadaan surga nyata bkn gaib/mitos!! adam bkn cm dr tanah lempung tp dr 4 unsur alam..

    BalasHapus
  30. kalau brahma ngajarin monotheisme, kok hindu ada dewa lain yg di sembah????
    trus kok ada kasta? mang ibrahin ngajarin kayak gitu?
    lagi2 cuma di hubung2kan karena kemiripan. padahal terjadi hal yang bertentangan.

    BalasHapus
  31. Namanya juga m encari asal usul, apa bedanya agama agama yang datang kemudian, satu kitab, satu Tuhan, kenapa setelah itu, jadi berkelompok kelompok, berkaum kaum, bermashab mashab, karena itu timbul setelahnya sang penggagas maut, maka yang nerusin mencari pemamahaman awl mulanya dan bukan bermaksud untuk menjadi kelompok, hanya pengikut yang sepahamlah yang menamai kelompoknya dikemudian hari, akan tetapi makin lama bertambah buram,maka jadilah suatu paham terus dinamakan kelompok, mazhab sebangsa itulah, juga karena adanya campur tangan manusia dengan bermcam kepentingannya, ya..bisa jadi berubah, tadinya nabi ya...bisa berubah jadi tuhan, kenapa bisa..buktinya sudah terjadi begitu, tadi hyang widi, kemudian bagi ahli waris dicari lagi siapa hyang widi itu, dan ketemulah dewa, dewa ini itu, lantas bukukkan karena yang bikin orang tahu waktu itu...yang belakangan ...ikut aja....nah kok ada kastanya...biasalah namanya juga belum ada panutan yang pasti...ya harus beda... masak raja, sama dengan rakyatnya, beda donk, maka tulis lagi dewanya juga tingkat, bisa saja itu, namun yang lebih penting adalah kita sedang bicara asal usul dulu masalah ajaran turunanannya nanti aja dibahas, tambah ribet nanti...biarkan mengalir dulu bahasan bro kita ini, buat kita menjadi tambah ilmu paling minimnya..

    BalasHapus
  32. beneeeeerrrrrrrr

    BalasHapus
  33. GUSTI MUNG SIJI, TAPI GUSTI NYAWIJI...

    BalasHapus
  34. saya percaya Bani Jawa keturunan Bani Israel. Siapa yang membobol mainframe gedung putih?, SIapa yang membuat buku Assembler yang mudah dibaca bahkan oleh anak SD?, siapa yang suka menyederhanakan rumus baku matematik?, siapa pendiri IPTN?

    BalasHapus
  35. Misteri alam semesta ini banyak gan... Sampai sekarang masih belum terpecahkan bagaimana mencapai sistem bintang terdekat (ALPHA CENTAURI) dari bumi... Kalo masih berpedoman pada agama maka gak bakalan ketemu rahasia alam semesta ini bro... Apalagi cuma dengan modal taufik, hidayah, saya ummatnya si ini lah, anu lah... Lepaskan diri dulu dari kungkungan agama biar bisa tahu Tuhan yang sesungguhnya itu dimana lewat meditasi... Sesungguhnya setiap manusia itu adalah TUHAN... Karena roh manusia itu adalah sebagian kecil dari roh TUHAN yang harus belajar tentang semua pelajaran hidup di dimensi ini melalui serangkaian lingkaran hidup (lahir, hidup, mati dan terlahir kembali)... Setiap apa yang dipelajari dalam satu siklus hidup akan dibawa ke kehidupan berikutnya...

    BalasHapus
  36. jangan terlalu mempedulikan dari siapa kita dilahirkan atau diturunkan,, tetapi pedulikan jadi apa setelah dilahirkan,,
    apa yang kau pilih untuk dirimu,, apa yang kau perbuat untuk manusia yang lain,,

    BalasHapus
  37. jangan terlalu mempedulikan dari siapa kita dilahirkan,,
    pedulikan apa yang kita perbuat setelah dilahirkan....
    jangan terlalu memperdebatkan sesuatu yang bertentangan,,
    pikirkan dan lakukan hal yang baik bagi seluruh makhluk terutama manusia dan itulah yang ku sebut dengan sebuah KEHIDUPAN...
    how about you???

    BalasHapus
  38. top 4 rexzy. Artikelnya jg bagus. bagus bagus bagus.

    BalasHapus
  39. wah...
    udah mulai lagi, apa-apaan sebenernya, selalu begitu ya, yang bilang wong fei hung itu muslim lah, ini lah dan itu lah, sekarang bilang batara brahma itu nabi ibrahim,... gak nyambung, otak dimana?

    justru budaya islam yang memang bikin rusak kebudayaan hebat nusantara, semua nilai luhur yang ketimuran di rubah ala-ala onta jenggotan dari arab...

    aku sebagai orang yang dilahirkan di jawa TIDAK MAU MENGAKUI statement tersebut, leluhurku adlah orang dengan budaya tinggi, luhur dan tidak ambisius untuk mempengaruhi orang lain berbuat jahat...

    BalasHapus
  40. tapi saya suka artikel2 anda yang lain tentang atlantis atau budaya nusantara ..... thats good..

    BalasHapus
  41. Ini bagus kok,tidak ada masalah
    Saya yakin akan ini hal2 yg gaib!!!!!!

    BalasHapus
  42. pedoman pada AlQuran saja, ini sudah sistem otomatis, kebaikan di balas kebaikan pun sebaliknya. kalau ibrahim itu bangsa mana belum bisa di pastikan, karena generasinya sudah lama jauh sebelum kita, peta dunia mgk sudah berubah berulang kali, karena pergeseran pun pulau2 jadi ada yang berpindah2, mgk Ibrahim itu orang indonesia, toh di adat Sunda pun, huruf dahulunya mirip seperti huruf arab, kita dahulunya satu, kemudian terpisah berbeda2 sebagai batu ujian saja, karena yang terpenting adalah Tingkat Iman dan Taqwa kita terhadap Tuhan, dahulu Allah menurunkan dirinya sebagai YHWH dll, itulah Tuhan yang satu dan selamanya akan satu, dan Islam menyempurnakan ajaran2 yang telah terpisah2 itu, cukup AlQuran saja, sudah merangkai seluruh sejarah manusia, ahli kitab yang mengenal Alkitab dengan sebenar2nya dan sudah di berikan petunjuk dari Ilahi melalui malaikatnya, akan menyadari bahwa isi AlQuran sama seperti isi Alkitab, ini akan menambah keimanan mereka bahwa kita di cipta dari Tuhan yang satu sepanjang sejarah adam sampai sekarang..mohon maaf kalau berkepanjangan..:)

    BalasHapus
  43. putra nabi adam yg bernama "sis" kan ada dua,
    tolong digali lagi...

    BalasHapus
  44. Mari kita jadikan perbedaan ber agama menjadi persamaan ,karena setiap agama menginginkan keselamatan,damai ,dan sejahtera ( islam )

    BalasHapus
  45. SATRIO PININGIT TELAH MUNCUL

    Tulisan ini dipersembahkan khusus bagi mereka yang ingin memahami kebenaran tentang misteri: Satrio Piningit, Imam Mahdi, Dajjal, Yesus Kristus, anti kristus, nabi Isa, Almasih dan Ratu Adil. Tulisan ini juga mengungkap misteri: Sabdo Palon Nayo Genggong, Nyi Roro Kidul, mahluk ruang angkasa, (UFO), leluhur bangsa israil dan benua atlantis
    . . .
    Di masa nabi Ibrahim manusia mulai mencari Tuhan yang menciptakan segalanya. Manusia memuja roh-roh leluhur mereka. Ibrahim (Abraham) memiliki putera bernama Ismail (Samuel) dan Ishak. Ishak memiliki putera bernama Yakub (Yakob). Yakub memiliki putera dua belas orang dari empat orang ibu. Mereka inilah yang disebut dengan bani israil, yang belakangan menganut faham agama yahudi. Orang yahudi meyakini adanya Tuhan meski mereka tidak menyebut ALLAH karena sebutan itu belum dikenal oleh nenek moyang mereka.

    Orang yahudi menamakan Tuhan dengan sebutan YAH WEH (Yehova). YAH WEH artinya adalah Jawa. Jawa adalah asal usul nenek moyang mereka, asal usul ummat manusia. Jawa adalah syurga atlantis yang hilang. Sampai hari ini orang-orang israil (yahudi) berkeyakinan bahwa orang jawa (Indonesia) adalah saudara tua mereka. Orang yahudi meyakini bahwa gunung Muriah yang ada di Jawa adalah saudara kembar dengan gunung Moriah (Moriah Mount) yang ada di Israil. Gunung Muriah di Jawa sebagai kakak kembar dan gunung Moriah di Israil adalah adik kembarnya.

    BalasHapus
  46. janganlah kita sesali kejadian kita,walaupun tuhan pernah menyesal telah menciptakan manusia,yang hanya membuat kerusakan dimuka bumi ini,namun karena masih ada hambanya yang mengindahkan perintahnya,akhirnya tuhan berkenan pada hambanya dan mengurungkan niatnya untuk memusnahkan umatnya itu.Disini kita bisa belajar bahwa kita sebenarnya teripu dengan menyibukan diri mencari sesuatu yang sudah jelas2 ada pada kita.segala sesuatu ada pada kita tanpa kekurangan apapun juga tapi kita serakah ingin mengungguli yang lain tidak percaya diri.mau memaksakan kehendak sendiri dengan alasan kehendak tuhan dengan dalih perintah agama.Mana lebih penting? perintah agama atau perintah hati nurani? semua manusia diberi hati nurani dan kebanyakan mengabaikannya.Sesungguhnya orang yang hidup tanpa menuruti hati nuraninya sama dengan orang mati.mati yang sebenar benarnya.maap kalo gag nyambung.

    BalasHapus
  47. Anonim mengatakan... @ 11 Mei 2010 14:12
    ini gila ............
    mau mencabut kaum muslimin dari identitas keislaman mereka....hati2 jebakan yahudi....

    Aku Punya Pendapat.
    Biarlah anda anti yahudi.
    Yesus membedakan atara yahudi lahiriah dan yahudi batiniah. Yahudi Lahiriah seperti ahli-ahli agama yahudi di jaman yesus yaitu penuh kemunafikan bagaikan kuburanyang di cat dengan kapur putih didalam isinya tetap bangkai. Yahudi batiniah adalah orang yang tanpa kepalsuan dan yang tulus ikhlas.

    Alangkah naifnya bila menyatakan dan mengatakan anti yahudi tetapi prilakunya sama dengan Yahudi lahiriah yaitu salah satunya mau menang sendiri. Azas keagamaan sbagai spiritual dan religius adalah untuk selamat dunia yaitu mempersatukan umat manusia dengan sgala perbedaannya untuk mengabdi kepada Tuhan untuk tujuan akherat

    BalasHapus

Kupas Tuntas Hubungan Peradaban Kuno Atlantis, Legenda Lemuria dengan Indonesia