Jakarta, Ilmuwan se-Asia berhasil berhasil melakukan
pemetaan keragaman genetik di Asia. Dugaan selama ini nenek moyang orang Asia
dari China ternyata terbalik. Yang benar nenek moyang orang China yang berasal
dari Asia Tenggara.
Studi ini juga semakin memperkuat penemuan sebelumnya bahwa nenek moyang semua
manusia berasal dari Afrika, artinya Adam sebagai manusia pertama di dunia
berasal dari Afrika.
Untuk pertama kalinya, lebih dari 90 ilmuwan dari konsorsium Pan-Asian SNP
dinaungi oleh Human Genome Organisation (HUGO) melakukan studi terhadap 73
populasi Asia Tenggara dan Asia Timur untuk mempelajari pola migrasi dalam
sejarah manusia dan hubungan antara genetik dan penyakit.
Studi yang dipublikasikan dalam majalah Science 10 Desember 2009 ini menunjukkan
bahwa akar genetik manusia berhubungan sangat erat dengan kelompok etnik dan
kelompok bahasa.
Studi ini juga menjelaskan bahwa di masa lalu terdapat satu jalur utama migrasi
manusia ke Asia, yaitu melalui Asia Tenggara, bukan jalur migrasi majemuk
melalui jalur utara dan selatan, sebagaimana banyak dikemukakan sebelumnya.
"Hal ini berarti nenek moyangnya orang China adalah orang Asia Tenggara,
bukan sebaliknya," kata Prof Sangkot Marzuki, direktur lembaga Eijkman yang
juga penggagas studi ini, dalam acara seminar 'Mapping Human Genetic Diversity
in Asia' di gedung Lembaga Biologi Molekul Eijkman, Jakarta, Jumat (11/12/2009).
Selain itu fakta terbaru menunjukkan bahwa semua gen yang ada pada manusia
sekarang ternyata berasal dari Afrika. "Semua yang hidup sekarang setelah
dites DNA-nya ternyata merujuk pada persamaan DNA orang Afrika," jelas Prof
Sangkot.
Peneliti dari 10 negara di Asia berkumpul untuk memahami bagaimana manusia
terhubung satu sama lain dan hasilnya bisa dijadikan acuan untuk menangani
berbagai masalah yang berhubungan dengan penyebaran genetik manusia.
"Untuk Indonesia, sebuah kepulauan dengan lebih dari 500 populasi etnik,
data semacam ini sangat penting dalam pendekatan kesehatan masyarakat dan
distribusi penyakit," ujar Prof Sangkot.
Aplikasi untuk kesehatan antara lain memudahkan untuk mengambil sampel data
sebuah penyakit karena distribusi penyakit ternyata berkembang seiring dengan
migrasi penduduk, jadi penyakit lebih mirip-mirip di suatu daerah.
"Jadi ngambil sampel nggak perlu banyak-banyak karena rata-rata gennya
sama," kata Prof Sangkot.
Selain itu, data yang dihasilkan ini juga diperlukan untuk pencarian gen yang
terkait dengan penyakit. "Misalnya mencari gen orang yang terkena avian
influenza karena pada dasarnya manusia itu tahan flu burung. Justru kalau kena
berarti ada kelainan genetik," tutur Prof Sangkot.
Studi ini juga berguna untuk menentukan jenis obat berdasarkan genetiknya,
karena tidak semua obat cocok untuk gen yang berbeda.
Jumat, 11 Desember 2009
Nenek Moyang Orang Asia Asalnya dari Nusantara/Asia Tenggara
Label:
asal-usul manusia,
nusantara,
nusantara kuno
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kupas Tuntas Hubungan Peradaban Kuno Atlantis, Legenda Lemuria dengan Indonesia
Labels
asal-usul manusia
(5)
asia
(3)
asia tenggara
(2)
atlantis
(33)
atlantis nusantara
(14)
austronesia
(6)
Bangsa Celt
(1)
Bani JAWI
(1)
benua yang hilang
(12)
Candi
(1)
es ito
(1)
indonesia
(43)
Indonesia Benua yang Hilang
(10)
jawa
(4)
Jawa Barat
(1)
Jawa Tengah
(1)
Kamari Kundam
(1)
kerajaan kandis
(1)
Kitab
(1)
Krakatau
(1)
legend of Atlas
(2)
Legenda
(1)
lemuria
(4)
Majapahit
(1)
manusia pertama
(1)
Mitologi
(2)
mitologi jawa
(2)
Nabi Adam
(3)
negara kelima
(1)
nenek moyang indonesia
(10)
Nenek moyang orang Nias
(1)
nusantara
(15)
nusantara kuno
(22)
paparan sunda
(18)
pergeseran benua
(1)
Pleiades
(2)
Polynesia
(2)
Poseidon
(2)
ras nusantara
(4)
Sumatera
(1)
sunda
(2)
sunda land
(12)
sundaland
(10)
surga dunia
(1)
syurga
(1)
Telisik
(2)
Toba
(1)
Wacana
(4)
zaman es
(2)
ASSALAM ALAIKUM...
BalasHapussalam ziarah.
ws wr wb
BalasHapus