Senin, 21 Desember 2009
Kerajaan Hartharanus = Atlantis = Nusantara?
nemu artikel ini di sebuah forum silat sahabatsilat.com, eh ngak di nyana ada hubungannya dengan Legenda Atlantis dan Sejarah masalalu Indonesia
Legenda Pangeran Pengampun.
Bagi para guru sepuh ilmu silat, nama Pangeran Pengampun bukanlah nama yang asing. Tetapi pada saat sekarang mungkin hanya beberapa perguruan ssaja yang masih mengenalkan sosok legendaris Pangeran Pengampun.
Konon ilmu silat sudah dikenal jauh sebelum agama Hindu dan Buddha masuk ke nusantara. Dimana dibuktikan bahwa di Nusantara ini (sebut saja Pulau Jawa), sudah memiliki peradaban yang sangat tinggi. Banyak fosil manusia tertua didunia ditemukan di daratan pulau Jawa, seperti dimulai dari pithecantrphus eretus sampai ke Mojokerto soloensis.
Konon di pulau Jawa dalam legenda pernah ada suatu negara atau kerjaan yang sudah menganut faham monotheos. Yang diapit oleh dua Samodra yakni Samudra Hindia dan samudra Pasicik. Negera tersebut disebut negara Hartharanus. Dimana Prabu HeruCakra sebagai rajanya. Pada masa ini bahasa resmi kerajaan bernama bahasa “Ingsun Sabda” yang biasa disebut dengan akronim Sun-Da. Dipercaya bahwa bahasa Sun-Da adalah bahasa kerajaan yang dipakai saat itu. Pulau Jawa adalah merupakan daerah kapital dari kerajaan Hartharanus. Layaknya sebuah bahasa, maka setiap bahasa memeiliki charakter sebagai sarana untuk berkomunikasi tulis. Dalam kenyataanya aksara Sun-Da hingga saat ini masih ada dan dimiliki oleh mereka yang berusaha untuk melestarikan agar tidak punah. Meski mereka sudah tidak bisa membacanya lagi.
Pangeran Penganpun adalah satu diantara kerabat prabu HeruCakra yang namanya tetap hidup. Sampai saat sekarang. Dimana ilmu yang digelar oleh Pangeran Pengampun adalah ilmu pengharkatan energi yang berbasis pada hubungan urat syarat yang berhubungan dengan setiap ruas tulang manusia. Khususnya Ruas tulang belakang dari mulai tulang ekor sampai dengan tulang tengkorak. Ilmu tersebut dikenal dengan istilah Gelang Naga (Gelang tenaga). Konon dinasti Shambala dari Tibet mempelajari ilmu ini melalui pertukaran budaya pada masa kejayaan Sriwijaya. Yang kemudian dikenal dengan ilmu KalaCakra..
Jelasnya bahwa keilmuan Gelang Naga (gelang tenaga) yang membangkitkan (harkatan /herkaton) energi melalui ring-ring dari disetiap ruas tulang manusia. Dimana setiap disetiap ring ruas tulang terhubung dengan urat syaraf yang berhubungan dengan organ oragn vital manusia. Yang dalam pengertianya jika energi ini mengalami hambatan, maka ada bagian spesifik tubuh yang tidak teraliri oleh energi yang dirasakan sebagai rasa sakit di organ tersebut yang terasa tidak nyaman.
Masuknya agama Hindhu dan Buddha ke jawa, menyebabkan keilmuan yang berasal dari Pangeran Pengampun semakin maju bahkan beredar keluar pulau Jawa. Namun lafads “Pengampun” sangat sulit diucapkan bagi orang diluar Jawa. Sehingga pemujaan terhadapa Pangeran Pengampun hanyalah terdengar seperti gumanan / lafads yang berbunyi ”Houm houm houm). Demikian pula setelah Nusantara dimasuki agama Islam pemujaan terhadap Pangeran Pengampun disebut sebagai “Waliullah wakil Kesatu”. Dari sekian banyak ilmu hikmah yang diajarkan oleh para Wali banyak menyebutkan Pangeran Pengampun Waliullah wakil kesatu”
Sehingga secara jelas bahwa “legenda Pangeran Pengampun” tetap hidup dimulai dari zaman Pra Hindu Budha sampai saat sekarang. Sosok Pangeran Pengampun adalah tokoh yang tidak masuk dalam catatan sejarah dan namanya hidup dimasyarakat maka beliau menjadi tokoh legenda. Akan tetapi bagi mereka yangmempelajari ilmu-ilmu hikmah akan menemui sebutan “Pangeran Pengampun waliullah wakil kesatu” didalam mantra2 tertentu.
Di tatar Sunda (parahiangan), dipercaya bahwa Pangeran Pengampun pernah hidup di Bantar Kawung Cianjur Jawa barat. Sedangkan di Jawa Tengah Pangeran Pengampun dipercaya pernah hidup di masa kerajaan Hartharnus. Dan dihormati namanya oleh para Wali dengan sebutan Waliullah wakil Kesatu yang artinya Wakil yang berkaromah yang berkedudukan diatas para wali.
Kesimpulan sementara: Pertama. Bahwa di pulau Jawa ada bahasa kesatuan yang disebut Bahasa Sun-da (bahasa Ingsun Sabda). Kedua. Keilmuan tentang energi berkaitan dengan energi yang memancar / merambat dari settiap ruas tulang manusia khususnya ruas ruas tulang punggung. mengalir melalui urat syarat menuju organ organ tubuh yang vital. Ketga: banyak versi tentang legenda Pangeran Pengampun yang beredar di masyarakat. Keempat. Negara Hartharanus jika dibaca dari belakang menjadi Nusantara. Kelima. Dalam spelling orang Barat kata Hartharnus menjadi Atlantis. Yang dipercaya oleh orang Barat sebagai benua yang hilang dan benua yang memiliki peradaban sangat tinggi.
jika ada yg tahu lebih banyak tentang legenda ini mohon infonya...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Kupas Tuntas Hubungan Peradaban Kuno Atlantis, Legenda Lemuria dengan Indonesia
Labels
asal-usul manusia
(5)
asia
(3)
asia tenggara
(2)
atlantis
(33)
atlantis nusantara
(14)
austronesia
(6)
Bangsa Celt
(1)
Bani JAWI
(1)
benua yang hilang
(12)
Candi
(1)
es ito
(1)
indonesia
(43)
Indonesia Benua yang Hilang
(10)
jawa
(4)
Jawa Barat
(1)
Jawa Tengah
(1)
Kamari Kundam
(1)
kerajaan kandis
(1)
Kitab
(1)
Krakatau
(1)
legend of Atlas
(2)
Legenda
(1)
lemuria
(4)
Majapahit
(1)
manusia pertama
(1)
Mitologi
(2)
mitologi jawa
(2)
Nabi Adam
(3)
negara kelima
(1)
nenek moyang indonesia
(10)
Nenek moyang orang Nias
(1)
nusantara
(15)
nusantara kuno
(22)
paparan sunda
(18)
pergeseran benua
(1)
Pleiades
(2)
Polynesia
(2)
Poseidon
(2)
ras nusantara
(4)
Sumatera
(1)
sunda
(2)
sunda land
(12)
sundaland
(10)
surga dunia
(1)
syurga
(1)
Telisik
(2)
Toba
(1)
Wacana
(4)
zaman es
(2)
atlantis itu dulunya beneran ada atau cuma dongengan? ato cuma mitos? koq sepi gak ada yg komentar?
BalasHapusterlalu maksa
BalasHapus@ yushrianto... maksa piye mas? mbok kasih pendapat jgn cuma protes...
BalasHapusNoesantara tempo doeloe (Atlantis) memiliki teknologi jang mengagoemkan. Saja sedang menulis boekoe tentang teknologi dari zaman Atlantis hingga Indonesia. Bajangkan, prof Santos beroejar bahwa Atlantis memiliki teknologi kompoeter. Dari Pak Aroem di Lampoeng. Salam.
BalasHapusuntuk sebuah blog yang mengkhususkan diri soal atlantis, anda melakukan pekerjaan yang tidak kompeten. Pertama, anda tidak meneliti sendiri. Anda cuma mengkopi paste tulisan orang. Yang lebih parah, anda tidak mencantumkan sumber dan linkback ke blog yang bersangkutan. Kesimpulan saya, anda pengen dianggap pinter sama orang lain. seakan2 isi blog ini tulisan anda semua.
BalasHapuscerita yang sangat menarik. jadi penasaran juga nih.
BalasHapuskalau dibilang maksa ... ya iya, namanya juga mitos. tapi mitos ini sangat masuk akal bagi mereka yang suka sejarah.
sejarah sama mitos, kalau menurut saya pribadi sangat tipis bedanya. mungkin ada yg berpendapat, kalau sejarah sangatlah jelas karena ada bukti otentik.
namun, untuk sejarah indonesia, bukti otentik menjadi mitos atau sejarah itu sendiri.
contoh, sriwijaya. sejarah resmi mencatat, adalah kerajaan yang besar dan terkenal. tapi bukti otentik selain catatan sejarah kebuadayaan lain, dinegeri sendiri bisa dibilang sangat tidak menggambarkan kebesaran catatan tersebut.
jadi kalau atlantis adalah nusantara ... hehehe, kalau dalam bahasanya orang2 lingkungan terbatas seperti tarekat, paguyuban dllsejenisnya, saya cuman bisa bilang ehm-ehm ... rahasia.
@ anonim.. saya tidak pernah mengklaim kalo tulisan2 di blog ini adalah tulisan saya sendiri.. saya akan menyertakan sumbernya jika ada tapi beberapa saya dapat di forum dan kadang sumber beritanya kelupaan.. makasih sudah berkunjung
BalasHapus...setidaknya kita juga tahu kalau ada orang yang tidak menghargai ilmu pengetahuan...
BalasHapusBagus..saya pernah baca juga tentang sistem penanggalan Sunda Kuno bernama Pakuwon yang telah ada sekitar 10.000 tahun yang lalu (=periode Atlantis). Pasundan mungkin juga disebut sebagai Poseidon oleh Plato.
BalasHapusKalo baca sejarah, kerajaan tertua di Pulau Jawa adalah Tarumanegara dengan rajanya Purnawarman, yang juga ahli di bidang Irigasi (peninggalannya ada di Bekasi). Sayangnya budaya Sunda jarang sekali dipelajari dan nyaris tak terdengar. Orang lebih banyak kenal budaya/kepecayaan Kejawen.
Tapi saya percaya kalo budaya/kepercayaan Kejawen juga masih berasal dari budaya Sunda. Karena Sunda dan Jawa sebenarnya masih saudara (baca sejarah).
Ini tak perlu dikaitkan dengan adanya manusia Purba yang di Solo dan Mojokerto, karena manusia Purba memiliki ukuran otak yang kecil, sehingga tidak dapat berfikir cerdas.
nn
BalasHapuskita negara demokrasi bung!!! jika ada yg berpendapat hargai dong, good job dude(yg punya blog)wacana baru!!! bagi yg ga suka ga usah sok tau.
BalasHapusDi Jawa Barat ada peninggalan purba yg usianya sudah ribuan tahun. Dari situ saja sudah menunjukkan bahwa peradaban sunda sudah maju sejak dulu.
BalasHapusto: orang2 JENIUS
BalasHapuspada dasarnya manusia penakut,
mati sangat emosional..
kekuatan besar pada manusia adalah bertahan hidup,
takut dengan alam...
cara2 luar biasa untuk hidup
(banyak bukti;migrasi,dll??)
candi sukuh, cetho, kethek, (penataran gunung apa???)menghadap gunung lawu,,
(semakin dekat Gn semakin tinggi)
tapi gunung lawu tak lagi murka,
bengawan solo sudah putar balik,
trus mau apa??
lupain ja..
(terlupakan, ditinggalkan,Terkubur, DLL
ato mungkin karna ganasnya g.Lawu trus pada KABUR..
ato karna bengawan solo udah terbalik arusnya, jd air agak susah didapat.. klo aq sih ga usah mikir pertanian..
jd mungkin migrasi bisa diCopy?
pada lari dikit2 ada yang sukses, ada yang enggak, sukurin tu yang sampek di kutub & padng pasir..
tp mungkin ga klo kemudian terkuak?
???klo kita migrasi ke entah surga mana sekarang, sangat mungkin "anak cucu kuadrad" kita akan kembali lagi kesini tanpa sengaja.. ato disengaja..
diFoto deh.. buat seru2an..
dipugar, dihargai.. gt2 jg asal mula..
MENURUTKU MANUSIA CUMA MUTER SULIT DITEMUKAN ASALNYA>> TP CANDI2 ANEH DAN JANGGAL DI JAWA SANGAT REALISTIS..
INTI TERSEBUT SEBAGAI SUNDA ADALAH SUSUNAN DZAT. SEBUAH PENGERTIAN TEOLOGIS DIRI YANG BENAR-BENAR MEMPRIBADI YANG TELAH DIKUAK HADIR DI PERADABAN TUA KITA. PANGERAN PANGAMPUN NAMA LAIN ADALAH PANGERAN JUNJUNAN QUDRAT PASTI TIDAK LAIN ADALAH WISNU ALIAS JIBRAIL. DIMANA SUNDA SEBAGAI TITK KOORDINATNYA. INILAJ MERCUSUAR SUNDANTARA AKAN SEGERA BANGKIT DI WAKTU DEKAT INI DGN PASTI. JALU KAHURIPAN
BalasHapusYang saya tahu tentang Pangeran Pangampunan Cianjur, beliau adalah Syeikh Abdul Gofur yang makomnya berada di Jongor-Cijedil, Cianjur. Beliau adalah guru spiritual dari Syeikh Wangsa Gofarana Sagalaherang (Eyang Subang) dan putranya Kasepuhan Cianjur, Dalem Cikundul-Raja Gagang/Rd. Aria Wiratanudatar,Majalaya-Cikalong Kulon. Syeikh Abdul Gafur merupakan murid besar Sunan Gunung Jati-Cirebon yang namanya tidak mau dikenal oleh masyarakat umum saat itu dan ditugaskan untuk oleh Syeikh Syarif Hidayatulloh untuk menyebarkan agam Islam di area garda depan kerajaan Padjadjaran pasca keruntuhannya setelah perang besar Kerajaan Banten, Jayakarta dan Cirebon unruk menghancurkan kerjaan Sunda terbesar tersebut. Demikian seputar tentang Pangeran Pangampunan Cianjur dan berharap ada informasi lebih lanjut tentang beliau. Saya tunggu infonya di rachlan@ymail.com & rachlanvac@gmail.com.....wassalam.
BalasHapus