Selasa, 19 November 2013

PENAMBANGAN EMAS DI AFRIKA 8000 TAHUN LALU MENGGUNAKAN TEKNOLOGI NUSANTARA

Sejarah pertambangan emas di Afrika telah dimulai 8000 tahun yang lalu oleh bangsa Asia yang datang menggunakan kapal layar dengan memanfaatkan musim angin muson. Kedatangan mereka ke Afrika Selatan untuk mencari emas sebelum kedatangan orang-orang Afrika berbahasa Butu (Sotho, Tswana, Xhosa, Zulu, dll). Suatu fakta yang menarik dan relatif tidak dikenali ditunjukkan oleh Dr. Hromník adalah bahwa nama Mozambik berasal dari istilah India untuk musim perahu - mussambi-baza. Hingga kini disebut Mozambik, tutur Hromnik, bangsa India menemukan emas aluvial di sepanjang Zambezi, Pungue dan Save River dan kemudian pergi lebih jauh ke pedalaman untuk mencari sumbernya. Teknologi penambangan emas di Afrika menggunakan teknologi India yang telah lama mengenal cara menambang emas dari leluhur mereka sebelumnya mereka pindah ke India.



Disebutkan Herodotus sebagai tambang emas kuno di India pada 500 SM, tetapi tambang ini mungkin telah didirikan pada tahun 6000 SM. Mengacu pada literatur India pernah terjadi perdagangan emas Afrika pada masa pra-Buddha - sekitar 600 SM. Penyelidikan para ahli pertambangan di akhir abad kesembilan belas mengatakan bahwa teknik penambangan “stope” yaitu ekskavasi di kedalaman bawah tanah (38-85 m) dibuat untuk memindahkan bijih emas dari batuan sekelilingnya sudah digunakan di Zimbabwe, India Selatan, Sumatera dan Jawa, diyakini bahwa pertambangan kuno di Afrika ini dibuat oleh orang-orang yang sama dengan menggunakan teknik penambangan yang sama.



Selama lebih dari 2000 tahun kemudian, tercipta ras baru dari penambang kuno dari Asia yang bercampur dengan penduduk asli Afrika Selatan menghasilkan suku Otentottu c (Hottentots) atau QUENA, keturunan kulit berwarna yang saat ini menjadi mayoritas penduduk Afrika Selatan.



Sumber: tia-mysoa.blogspot.com